Oleh: Ulin Nihayatil Qudsiyah*)
Beberapa
pendapat menyatakan lahirnya generasi unggulan bergantung dari kedekatannya
dengan al-Quran. Al-Quran bukan hanya kunci surga tetapi al-Qur’an adalah kunci
kecerdasan holistik (PQ, IQ, EQ, dan SQ). Tantangan di dunia penghafalan
al-Quran hari ini adalah, bagaimana menumbuhkan kecintaan kita terhadap
al-Quran dan bagaimana menghilangkan budaya “nanti dulu”.
Seperti yang kita ketahui, tidak
banyak universitas maupun perguruan tinggi manapun yang didalamnya terdapat
sebuah lembaga atau organisasi yang menyediakan wadah untuk menaungi para
hafidz-hafidzah atau calon hafidz-hafidzah. Tidak seperti pesantren pada
umumnya, para hafidz hafidzah tentu tidak akan khawatir dalam menjaga hafalan
yang dimilikinya, karena lingkungan yang mendukung dan sederet peraturan yang
mampu membantu para hafidz hafidzah menjaga hafalannya. Lalu, bagaimana dengan
kita yang sudah memasuki gerbang perkuliahan? Mampukah kita menjaganya sebaik
kita ketika di pondok? Jawabannya adalah iya.
Tugas yang menumpuk dan berbagai
macam kegiatan yang bersifat akademik memang sebagian besar menyita waktu kita,
namun itu tidak lantas membuat kita melupakan tanggung jawab kita kepada Allah,
tanggung jawab menjaga hafalan kita. Bagaimana caranya mengatur waktu sehingga
segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita benar-benar dapat kita
laksanakan. Apakah mungkin dengan keadaan dunia kampus kini akan benar-benar
membawa kita tetap Istiqomah, sedangkan lingkungan berperan penting dalam
kemajuan dan keefektifan kegiatan kita.
Manajemen waktu dan istiqomah adalah
hal yang penting untuk terus di upayakan, kita tahu bahwa budaya “nanti dulu”
bagi manusia kini adalah hal yang sudah tidak asing lagi, sikap yang ingin terus-terusan
menunda pekerjaan dan rasa malas adalah penyakit yang sulit dihindari, namun
bukan berarti tidak bisa di sembuhkan. Solusi pertama yang ditawarkan adalah
Rasa “Hubb” pada al-Qur’an harus kita tanamkan kuat-kuat. Bagaimana bisa kita
merasa nyaman dan istiqomah dalam menjaga hafalan jika rasa cinta kita terhadap
al-Qur’an masih kalah dengan kepentingan duniawi yang tidak ada habisnya.
Di kampus tercinta kita UIN Sunan
Ampel Surabaya ini terdapat sebuah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang memiliki
fungsi mewadahi para mahasiswa yang sudah mempunyai atau baru ingin
menghafalkan al-Qur’an, UKM ini bernamakan UKM-Pengembangan Tahfidhul Qur’an
atau yang lebih akrab di sebut UPTQ. Kita patut berbangga hati karena tidak
semua mahasiswa mampu atau mau meluangkan waktunya untuk “meramut” organisasi
yang memiliki peran penting bagi hafidz hafidzah di dunia kampus kita.
Dimana organisasi ini tidak hanya
menyediakan sarana untuk menjaga hafalan hafidz hafidzah, tapi juga membantu mahasiswa
mendapatkan pengalaman berorganisasi. Kesempatan ini sayang sekali jika tidak
benar-benar dimanfaatkan, memiliki hafalan tidak lantas membuat kegiatan kita
terbatas. Sebagai mahasiswa kita dituntut mengasah skill kita karena itu akan dijadikan
bekal kita besok ketika sudah terjun ditengah masyarakat.
Di UKM-Pengembangan Tahfidhul Qur’an
banyak sekali kegiatan-kegiatan bermanfaat bagi kita, seperti hal nya Setoran
al-Qur’an, Tahsinul Qira’ah, Kajian keilmuan, selain itu kita juga
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang menarik melalui diklat
organisasi, diklat jurnalistik dan sederet diklat lainnya yang dikemas
secara bagus dan diharapkan menambah keilmuan dan pengetahuan kita. Perlu
diingat, pengaruh lingkungan dalam hidup kita bobotnya hampir mencapai 75%.
Oleh karena itu, perlulah bagi kita memilah-milah lingkungan seperti apakah
yang mampu dan diyakini bisa membantu mengatasi kesulitan yang kita hadapi.
Terlepas dari kewajiban akademis kita,
kewajiban menjaga dan mengembangkan keilmuan kita dalam dunia Tahfidz al-Qur’an
juga harus kita raih. Menjadi mahasiswa yang sukses dalam bidang akademis dan
organisasi adalah impian setiap mahasiswa. Tentu kunci utama berhasil tidaknya
tetap pada manajemen waktunya, terus bersabar dan terus istiqomah. Kesuksesan
kita diukur bukan dari hasilnya, tapi dari prosesnya.
Tetap
semangat. Kuliah Yes, Ngaji Yes, Aktivis Yes.
*Penulis
adalah mahasiswi aktif semester 6 jurusan PAI. Posisi sebagai ketua 1 di
jajaran pengurus UPTQ periode 2014. Saat ini juga tinggal & dipercaya
sebagai Sekertaris umum di Asrama Puteri UKM-Pengembangan Tahfidhul Qur’an.
0 komentar:
Posting Komentar