Jumat, 28 Maret 2014

Kamis, 19 Desember 2013, UKM-Pengembangan Tahfidzul Qur’an (UPTQ) UIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan THQ (Tashih Hifdzul Qur’an) di Masjid Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari Ujian TAHTA ( Ujian Tahfidz Terbuka ) yang dilaksanakan mulai tanggal 11 November sampai 18 Desember 2013 ini. Kegiatan THQ diikuti oleh tujuh peserta yang berasal dari berbagai jurusan di UIN SA. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan eksistensi pada hafidz di Kampus UIN SA dan sekaligus dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas hafalan para anggota,” kata Ibrahim, selaku ketua Panitia TAHTA dan THQ dalam sambutanya. Kegiatan THQ dimulai pada jam 13.00 dan dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Prof. H. Ali Mufrodi. Dalam sambutanya, ia mengapresiasi kegiatan THQ tersebut dan memberikan peluang kepada para mahasiswa UIN SA yang menghafalkan Al-Qur’an untuk

melanjutkan Studi ke Turki. “Kami mempunyai kerja sama dengan Jami’ah Al Marmara di Turki dalam bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, bagi para mahasiswa yang berkeinginan untuk melanjutkan studinya atau melakukan penelitian tentang keislaman di sana, kami memfasilitasi,” katanya dalam sambutan.
Kegiatan ini juga diapresiasi oleh Ketua Umum UPTQ, Ustadz Alfian. Ia merasa bangga bisa melaksanakan kegiatan TAHTA pada periode pemerintahannya saat ini. “Kegiatan seperti ini sangat perlu diadakan di UPTQ untuk mengenalkan identitas UPTQ kepada seluruh civitas akademika UIN SA, karena selama ini kegiatan-kegiatan di UPTQ dan UPTQ itu sendiri dianggap sebagai bagian dari IQMA,” ujarnya saat ditemui di depan Kantor UPTQ. “Harapan saya kedepan kepada para pengurus untuk bisa menciptakan inovasi-inovasi baru untuk UPTQ, sehingga para anggota UPTQ berkualitas, dan tentunya dengan kegiatan seperti THQ ini, syi’ar keislaman tetap eksis,” tambahnya. Dalam kegiatan THQ ini, para peserta diuji ulang atau ditashihkan hafalannya oleh para pentashih, diataranya adalah Ustadz H. Ahmad Nasikh Hidayatullah, Imam Masjid Agung Surabaya, Ustadz Sabiq Izzudin, M.HI, Ustadah Ma’rifatun Ni’mah. Sistem pengujiannya sama seperti MHQ (Musabaqoh Hifdzul Qur’an), yaitu masing-masing peserta meneruskan potongan ayat yang dibacakan oleh masing-masing pentashih.
Kebahagiaan serupa juga dirasakan oleh para peserta TAHTA. Rata-rata mereka semua senang dengan adanya kegiatan seperti ini, walaupun masih merasa agak takut untuk mengikuti tes. “Saya sangat deg-degan sekali saat ini, malah lebih parah dari pada Ujian TAHTA kemarin,” ujar Himmami, salah satu peserta. Pengalaman serupa juga dialami Dewi, mahasiswa semester 3 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, “Melihat teman-teman maju, sambil menunggu di panggil, saya merasa deg-degan sekali,” katanya.(msm)

Kontributor berita : Muchamad Saiful Muluk

0 komentar:

Posting Komentar