Kamis, 19 Desember 2013, UKM-Pengembangan Tahfidzul Qur’an (UPTQ)
UIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan THQ (Tashih Hifdzul Qur’an) di Masjid Ulul
Albab UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan
dari Ujian TAHTA ( Ujian Tahfidz Terbuka ) yang dilaksanakan mulai tanggal 11
November sampai 18 Desember 2013 ini. Kegiatan THQ diikuti oleh tujuh peserta
yang berasal dari berbagai jurusan di UIN SA. “Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan eksistensi pada hafidz di Kampus UIN SA dan sekaligus dapat
berfungsi untuk meningkatkan kualitas hafalan para anggota,” kata Ibrahim,
selaku ketua Panitia TAHTA dan THQ dalam sambutanya. Kegiatan THQ dimulai pada
jam 13.00 dan dibuka langsung oleh Wakil Rektor III, Prof. H. Ali Mufrodi.
Dalam sambutanya, ia mengapresiasi kegiatan THQ tersebut dan memberikan peluang
kepada para mahasiswa UIN SA yang menghafalkan Al-Qur’an untuk
melanjutkan Studi ke Turki. “Kami mempunyai kerja sama dengan Jami’ah Al Marmara di Turki dalam bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, bagi para mahasiswa yang berkeinginan untuk melanjutkan studinya atau melakukan penelitian tentang keislaman di sana, kami memfasilitasi,” katanya dalam sambutan.
Kegiatan ini juga diapresiasi oleh Ketua Umum UPTQ, Ustadz Alfian.
Ia merasa bangga bisa melaksanakan kegiatan TAHTA pada periode pemerintahannya
saat ini. “Kegiatan seperti ini sangat perlu diadakan di UPTQ untuk mengenalkan
identitas UPTQ kepada seluruh civitas akademika UIN SA, karena selama ini
kegiatan-kegiatan di UPTQ dan UPTQ itu sendiri dianggap sebagai bagian dari
IQMA,” ujarnya saat ditemui di depan Kantor UPTQ. “Harapan saya kedepan kepada
para pengurus untuk bisa menciptakan inovasi-inovasi baru untuk UPTQ, sehingga
para anggota UPTQ berkualitas, dan tentunya dengan kegiatan seperti THQ ini, syi’ar
keislaman tetap eksis,” tambahnya. Dalam kegiatan THQ ini, para peserta diuji
ulang atau ditashihkan hafalannya oleh para pentashih, diataranya adalah Ustadz
H. Ahmad Nasikh Hidayatullah, Imam Masjid Agung Surabaya, Ustadz Sabiq Izzudin,
M.HI, Ustadah Ma’rifatun Ni’mah. Sistem pengujiannya sama seperti MHQ
(Musabaqoh Hifdzul Qur’an), yaitu masing-masing peserta meneruskan potongan
ayat yang dibacakan oleh masing-masing pentashih.
Kebahagiaan serupa juga dirasakan oleh para peserta TAHTA. Rata-rata
mereka semua senang dengan adanya kegiatan seperti ini, walaupun masih merasa
agak takut untuk mengikuti tes. “Saya sangat deg-degan sekali saat ini, malah
lebih parah dari pada Ujian TAHTA kemarin,” ujar Himmami, salah satu peserta.
Pengalaman serupa juga dialami Dewi, mahasiswa semester 3 Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, “Melihat teman-teman maju, sambil menunggu di panggil, saya merasa
deg-degan sekali,” katanya.(msm)
Kontributor
berita : Muchamad Saiful Muluk
0 komentar:
Posting Komentar